Senin, 28 Desember 2009

Catatan.1 ; Pagi Yang Bergetar




Pagi itu begitu cerah.bias mentari menyusup kesemua penjuru.menghangatkan semua jiwa yang dinin dipagi itu.tampak lalu lalang kendaraan memecah kesunyia pagi.dan orang orang tengah sibuk dengan kesibukannya masing.entah menyapu halaman atau hanya berolah raga kecil di sekitar halaman rumahnya.

Ditaman kota,tampak orang ramai berkumpul.tak tau apa tujuannya.padahal bukanlah suatu keharusan.ya.daripada dirumah saja tak ada kerjaan.

Tak jauh dari situ,dekat dengan pasar,tampak seorang pemuda yang sedang duduk didekat jendela kamarnya.ia tengah asyik melihat pemandangan diluar.bukan laut atau danau yang dilihatnya.tapi suasana pasar yang mulai ramai oleh pedagang dan pembeli.karena tempat tinggalnya dekat dengan pasar,ya itulah yang bisa ia lihat setiap hari.

Sambil tersenyum,ia edarkan pandangannya kearah jam dindin.dilihatnya tepat pukul enam pagi.iapun bergegas turun dari kamarnya.ia ingin mengambil air minum didapur.saat turun dari tangga,dilihatnya ada yang sedang mengoreng sesuatu.pemuda itu tersenyum melihatnya.itu Acil Imar,bibinya yang menggoreng.setelah sampai didasar,ia menegurnya.

''Goreng apa Cil?''.ucapnya

Mendengar ada suara yang menegurnya,Acil Imar pun menolehkan wajahnya.

''O.ini,bikin pisang goreng''.jawab Acil Imar
''Ulun(saya)bantuin ya.''ucapnya lagi
''Gak usah.ne sudah hampir selesai.kamu mandi saj sana''.suruhnya pada pemuda itu
''Inggih''

Lalu ia pun beranjak meninggalkan Acilnya itu untuk mandi.dalam hatinya,ada rasa kagum padanya.betapa tidak,mulai jam sembilan malam ia berkutat dengan tugasnya,yaitu membuat ketupat lalu meracik bahan bahan yang telah ia sediakan hingga larut.lalu bangun lagi jam setengah lima untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda hingga ia buka kembali warungnya.ya,Acilnya berprofesi sebagai penjual soto dipinggir dipasar Jati.ia biasa berjualan mulai jam setengah tujuh pagi,jadi masih ada waktu untuk menyiapkan sarapan pagi.

Setelah selesai mandi dan ganti pakain.ia segera keruang tamu.disitu dilihatnya Acil dan sepupu sepupunya telah duduk bersama.ketika pemuda itu akan duduk bergabung dengan mereka,salah seorang anak Acil nya itu langsung menyongsongnnya.

''Kak Ibnu,antarin Rabi kuliah ya?''.kata sepupunya tersebut
''Lho,kan biasanya berangkat sendiri,kenapa jadi minta diantarin neh?''tanya pemuda yang bernama Ibnu itu.
''Ini neh,tangannya Rabi lagi keseleo.jadi agak takut bawa motor.makanya Rabi minta tolong sama kakak,mau ya?''tambahnya
''Tapi kakak gak punya SIM.''
''Aduh.kak Ibnu ne takut banget.gak bakal ditilang.asal lengkap ja bermotornya.''
''Benar gak apa apa neh?''
''Dijamin!''

Akhirnya Ibnupun bersedia mengantarkan sepupunya itu kuliah.setelah selesai sarapan dan membantu acil berberes membuka warung.mereka besiap untuk berangkat.walau sudah diyakinkan tak akan terjadi apa apa,tetap saja rasa ragu mengelayut dihatinya.bukan tanpa alasan,pasalnya ia masih belum begitu hafal tempat tempat dikota ini.

Ia memang bukan asli orang situ,ia hanya diminta untuk membantu Acil diBanjarbaru berjualan.karena sebulan yang lalu suami beliau meninggal dunia karena kangker.sedang anak beliau yang sulung tengah hamil tua.dan oleh Dokter dilarang bekerja.lalu yang paling bungsu masih kuliah di UNLAM Banjarbaru.jadi dialah yang diminta oleh Acil Imar untuk menemaninya berjualan.dan karena juga dikampung ia belum punya kerjaan.setiap teringat hal itu,ia jadi bangga dan kagum pada adik Abahnya itu.walau hanya berjualan soto,beliau mampu membiayai anaknya hingga kejenjang yang tinggi.

Ditengah kekagumannya itu.dari belakang bahunya ditepuk Rabi

''Ayo berangkat.jangan melamun terus,nanti malah banyak Polisinya tau!''
''Iya ya ya''

Saat Ibnu menghidupkan mesin,dari arah warung acilnya berpesan;

''Hati hati dijalan.jaga adikmu ya!?''kata Acil Imar
''Inggih cil''
Mereka pun berangkat setelah berpamitan pada Acil.

Setelah keduanya pergi,Acil pun kembali menata warungnya.tak berselang setelahnya,anak Acil yang sulung datang menghampiri

''Milah bantuin ya ma jualan?''kata perumpuan yang bernama Milah itu pada ibunya
''Jangan.kamu istirahat saja dikamar.kata dokter kan kamu tidak boleh bekerja.ingat kandunganmu''ujar Acil mengingatkan
''Cuma nyuci piring aja kok ma.gak bakal apa apa kok.''
''Pokoknya kata mama gak boleh.kamu istirahat saja.mama bisa ngurusinya.sebentar lagi juga Ibnu pulang.jadi gak usah.kamu kekamar aja rebahan.istirahat yang banyak''ucap Acil mengingatkn.ia tak ingin terjadi apa apa pada anaknya itu.akhirnya Milah pun menurut apa katanya.ia tau ibunya begitu sayang dan perhatian padanya.

Diluar,pedagang telah siap menata barangnya.juga pembeli yang silih berdatangan.




Selasa, 06 Januari 2009

Salabiah


My best friend